Tuesday, August 31, 2010

Resiko Ke-Tiga : Berbagai Masalah dan Rasa Fakir Membebani Hati dan Pikiran

" Ya ibna Adam tafar-rogh li 'ibadati amla' shod-roka ghinan wa asyud-da faq-roka wa in lam taf'al mala'tu shod-roka syughlan wa lam asyud-da faq-roka" Hadits Qudsi Riwayat Ibnu Madjah no.1376

"Hai anak Adam sempatkanlah beribadah kepada Ku (Alloh) maka akan aku penuhi hatimu dengan kaya dan Aku tutup kefakiranmu, dan jika tidak kau lakukan (menyempatkan ibadah kpd Alloh) maka akan Aku penuhi hatimu dengan kesempitan dan tidak Aku tutup kafakiranmu".

Orang yang menganggap penting urusan ibadah dan melakukannya dengan ikhlas maka Alloh berikan kedamaian, perasaan kaya dan bersyukur. Sedangkan orang yang mengutamakan mengejar kehidupan duniawi mengesampingkan urusan ibadah, maka oleh Alloh hatinya akan dipenuhi dengan berbagai problema kehidupan, bertubi-tubi masalah membebaninya dan perasaan fakir, rakus dan tamak membuatnya semakin gelisah. Hatinya tidak doyan dengan nilai kebenaran Qurani. Sudah barang orang yang demikian kembali ke alam baqa dengan membawa murka Alloh.

Resiko Ke-Dua : Penyesalan Yang Tiada Akhir

" Wa qolu lau kun-na nasma'u au na'qilu ma kun-na fii ashabi sa'ir " Kitab al-Quran Surah al-Mulk (67); 10.

" Dan mereka berkata ; seandainya dulu saya (di dunia) mau mendengarkan atau berpikir, maka saya tidak menjadi penghuni (neraka) sa'ir"

Nasi telah menjadi bubur, waktu berlalu tidak diulang kembali. Penyesalan memang selalu di belakang. Ucapan penyesalan penghuni neraka sa'ir di hari kiyamat hanya sia-sia belaka. Semasa hidup di atas bumi telah diberi peluang yang sama tetapi sayang pendengaran dan kecerdasan hanya dipergunakan untuk mencari kenikmatan duniawi yang kecil. Mereka telah lalai untuk memikirkan dan mengindahkan peringatan dari Alloh SWT yang telah melayangkan 114 pucuk surah dalam al-Quran.