Madrasah Online.net
Belajar Makna Qur'an - Mencari Arti Hidup
Wednesday, September 8, 2010
Kesaksian Hari Wuryanto
Oleh : Dra.Susanti
Saya ini berasal dari keluarga Katolik , dididik dan di besarkan di Wonosobo sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Saya sangat rajin dan taat mengikuti semua kegiatan gereja, sangat disayang orang tuaku, juga romo, suster, dan teman-teman lain yang seabrek. Ketika mulai kuliah aku mulai jauh dengan keluargaku karena harus kost di kota gudeg, Yogyakarta. Aku diantar orang tuaku dan Romo yang memasrahkan aku pada pengurus gereja, sehingga aku cepat berinteraksi dengan umat gereja di kota pelajar.
Oh ya, perlu diketahui meskipun aku dan keluarga dalam lingkungan Katolik tetapi waktu kecil dulu aku sering ikut mengaji dimasjid dekat rumahku karena terbawa pergaulan dengan teman-teman sepermainan. Kalau sekarang semacam TPA. Tapi sejak mulai aku masuk sekolah dasar aku sering diajak orang tuaku ke gereja, sehingga tidak pernah ke masjid lagi. Nah mulai saat aku sering berfikir tentang Tuhan, aku selalu teringat dan sangat membekas tentang Allah yang satu ( qulhuwallahu ahad ) pengertian seperti ini aku dapat dari pengajian di masjid dulu. Kalau di pancasila dikenal Ketuhanan yang Maha Esa, dan itu sering kutanyakan pada suster atau romo, jawaban mereka adalah “Itu adalah iman….. “ yang membuat aku terus dalam penasaran.
Nah setelah kuliah aku sering membaca buku tentang Islam, Injil barnabas, Yudas pahlawan atau pengkhianat? Baca, baca dan baca. Sementara itu akupun terus aktif ikut kegiatan gereja, makin banyak teman, juga dengan suster-suster semakin akrab.
Singkat cerita pada masa kuliah itu aku memutuskan pindah keyakinan, tidak tanggung tanggung aku nekad langsung berjilbab baik dirumah ataupun kalau keluar rumah, ke kampus dll. Padahal dikalangan muslim waktu itu th.1990 an berjilbab masih agak asing, tidak seperti sekarang.
Orang islam umumnya memandang kalau berjilbab itu kalau sudah melaksanakan ibadah haji. Aku nekat dan semua terbelalak, terkesima dan entahlah…orang tuaku sangat terpukul karena namaku disebut-sebut ( diumumkan ) di gereja kalau sudah pindah keyakinan. Ketika pulang kampung aku dicerca, dimaki, dimarahi, dan kerudungku disobek-sobek dibakar……..dari anak yang sangat disayang aku menjadi yang sangat sangat dibenci.
Semua aku lakoni saja dan dampaknya ……..keuanganku !
Padahal kuliah masih panjang. Saat menulis testimony ini aku sudah lupa bagaimana dulu bisa rampungkan kuliah, yang jelas ada saja rejeki dari hasil ngetik, ngerjakan tugas teman, yang penting ada saja uang yang masuk, saya hanya nekat pasrah sama Alloh SWT.
Tapi lama aku menjadi seorang muslimah ada yang terasa kurang dan aku agak susah untuk belajar lebih dalam tentang Islam semakin banyak membaca tapi kok tidak maju–maju, justru keraguan yang tiada ujungnya.
Aku ikut kursus baca Al-Qur’an sampai rampung tapi grotal-gratul saja hasilnya. Aku haus tapi akan kemana, siapa yang sanggup membimbingku ? banyak diskusi-dikusi kuikuti dan biasanya aku minta diajari lebih lanjut tapi mereka tidak sempat. Ada juga tempat pengajian lain tapi di sana saya diajak diskusi terus-menerus seakan tiada kepastian, saya merasa tidak memperoleh apa yang saya cari, padahal aku ingin materi-materi kajian ke-Islaman yang lebih dalam dan pasti.
Lama lama aku seperti terabaikan dan sampai saat itu aku mulai menyadari dan membedakan kalau saya di gereja dulu, pelayanan begitu bagus, tertib bahkan kalau tidak datang disuatu acara ada yang mencari, menanyakan, menasehati dan mengarahkanku. Tapi ironisnya sekian lama aku menjadi muslimah sepertinya terkesan ”terserah kamu mau datang ya terserah tidak ikut kegiatan ya terserah itu kan kebutuhan masing-masing”.
Hem…..masya Allah ! Aku gamang.
Kang Hari Wuryanto, Aktivis juga Religius
Dan Allah ternyata mempertemukanku dengan kang gondrong , ya dia gondrong senengnya gitaran dan dia sering nyanyi dari panggung ke panggung, aku sebut dia seorang "roker kampus", hobby lainnya adalah kegiatan di alam bebas rock climbing. Saudara ingin tahu siapa yang saya maksud kang gondrong ini ? Dialah yang sekarang menjadi ustadz pengasuh Madrasahonline.net.
Assalumu `alaikum pak ustadz ..lama ya kita tidak ketemu, salamku untuk istri dan keluarga. Aku tak sengaja ketemu blog ini, setelah lebih dalam mengamati blog baru saya yakin inilah Kang Hari Wuryanto. Ya jelas meskipun penampilan sekarang jauh berbeda dengan dulu , ya maklum sebagai praktisi dakwah gaulnya musti “wellcome” ke berbagai kalangan dan sering manggung, pasti malu kalo masih gondrong lagi…he he .
Yah itulah orang yang waktu itu kalau dilihat potongan rambutnya gondrong tapi dirawat rapih ……kelihatan sering pake shampo , roker, kalau dipanggung pegang lead guitar sambil jadi vokalisnya dan kesannya seperti orang yang suka mabuk-mabukan.
Ternyata apa yang saya temukan dari Kang Hari berbalik 180 derajat dari dugaanku sebelumnya, kalau ketemu omongannya santun, sopan, halus dan dia tak kuduga sama sekali kalau dia pinter ngaji.
Dia juga termasuk aktifis kampus beberapa kegiatan kemahasiswaan dia ikuti, jadi ketua-II mahasiswa pecinta alam (mapala) universitas, paduan suara, himpunan mahasiswa jurusan, membentuk band kampus kalau gak salah namanya “vernier caliper band” katanya diambil dari nama sebuah peralatan teknik mesin.
Namun begitu toh prestasi akademik tidak ketinggalan bahkan tercatat sebagai mahasiswa berprestasi di jurusannya, bea siswa Supersemar selama dua tahun berturut-turut pun disabetnya, th akademik ‘87/88 dan 88/89. Sedangkan saya hanya dapat satu tahun saja, wueh ….salut deh ama Kang Hari.
Mulai saat pertemuan sesama mahasiswa penerima beasiswa Supersemar itulah saya kenal dekat dengannya yang kemudian mengajakku mengkaji ayat demi ayat bahkan aku diperkenalkan matan-matan hadits yang begitu banyak.
Yah…..Alhamdulillah ya Alloh Kau telah memberi aku petunjuk.
Maka berhentilah pencarian apa yang kuinginkan setelah aku belajar banyak sekali darinya. Alhamdulillah aku dituntun, ditunjukkan oleh Allah melalui perantara pak ustadz Hari Wuryanto.
Kata demi kata, ayat demi ayat, hadits demi hadits aku pelajari bahkan aku hampir tapis 30 juz Alqur`an belajar membaca dan sekaligus memahami kandungan makna. Satu hal yang masih terbayang di pelupuk mataku rambutnya yang gondrong, lantunan suaranya kalau nyanyi musik rock, kalau saya tanya kapan potong rambutnya, dia hanya mesem.
Pokoknya aku lupa apa dia gondrong sampai kuliahnya rampung atau dia gak pernah potong ?.Yang jelas saat tak ada kuliah aku selalu rajin ikut kajian-kajiannya di mushola dekat pendopo kampus bersama 4 atau 5 teman yang lain. Bahkan dia pernah membuka Kajian Islam Mahasiswa (KIM) dengan minta ijin ke jurusan menggunakan ruang kampus, dan menempel pengumuman undangan di dinding ruang kuliah. Tapi saya tidak ikut karena menjelang wisuda.
Dan yang bikin aku gembira pak ustadz merancang program kajian Islam intensif dengan madrasahonline.net , Alhamdulillah! .
Tidak mengherankan bagi saya, karena memang semangat tabligh nya-sudah tertanam sejak masih jadi mahasiswa.
Rugi rasanya kalau tidak diikuti. Aku punya banyak pertanyaan dan hal yang ingin aku ketahui tentang Alqur`an dan hadits apalagi jaman sekarang makin banyak orang berjilbab tapi seiring dengan itu kerusakan zaman juga makin memprihatinkan, rasanya kalau waktu dan kesibukan bisa ditunda ingin rasa bertemu langsung dengan beliau dan mengkaji ilmu yang dimilikinya.
Ya…..sangat rugi kalau tidak bergabung. Apalagi kalau umur masih muda masih banyak langkahnya, daripada waktu habis oleh kegiatan yang kurang positif mengapa tidak ikut program madrasahonline nya pak ustadz Hari Wuryanto.
Dan ternyata hal yang sulit dipercaya, BAHWA SAAT MENGAJAK MENGAJI KEPADA SAYA, EMPAT BULAN SEBELUMNYA PAK HARI JUGA BARU BELAJAR MENGAJI DENGAN CARA SEPERTI INI!
Karena dalam menyampaikan kajian makna dan keterangan al-Quran a-Hadits, Pak Hari seperti ustadz yang sudah pengalaman bertahun-tahun. Tegas, jelas karena diberikan gambaran2 yang logis sehingga mudah dipahami dan tidak membosankan.
Poto-poto di atas diambil saat masih aktif di berbagai kegiatan kampus, namun setelah mengikuti pengajian maka pola dan sikap dalam pergaulan berubah drastis. Kajian Islam telah merubah gaya hidupnya. Terlebih dalam hal bergaul laki-perempuan, sangat menyolok perbedeaannya dengan saat sebelum mengaji. Pak Hari tidak lagi dekat-dekat dengan mahasiswa perempuan seperti umumnya mahasiswa aktivis. Saya juga dengar ” slentingan” dari teman sejurusannya, menurutnya Hari sudah melakukan MANUVER.
Yang membikin saya ikut bangga adalah saat ikut aktif di kajian intensif yang diselenggarakan majelis ta’lim di kampus. Program itu dirancang untuk memunculkan kader-kader muda berbakat untuk menjadi pengurus pengajian dan ta’mir masjid , di manapun kelak para mahasiswa sudah lulus. Dari 4 semester ( 1,5 tahun) pada semester ke-2 Pak Hari sudah diminta untuk menjadi asisten ustadz waktu itu untuk mengisi materi mengajar mengaji teman seangkatannya. Kehausan akan Ilmu Quran hadits , mendorongnya meminta ngaji privat kepada para ustadz di luar jadwal ngaji rutin, membuat dia cepat paham ilmu dibanding teman se angkatan.
Maaf pak ustadz buka rahasianya nih.
Anda berpikir bahwa mengaji itu sulit?!, bergabunglah segera, maka bayangan kesulitan akan sirna begitu mengikuti program Pak Hari Wuryanto.
Saya betul-betul sudah merasakan hikmah surat Al-Insyiroh (94): 5-6 ” Fa in-na ma’al ’usri yus-ro, in-na ma’al ’usri yus-ro” Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan , sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
Dalam waktu relatif singkat saya sudah diberitahu ”jurus-jurus rahasia” menemukan kunci kebenaran Agama Islam sebagai jalan keselamatan hidup di dunia sampai akhiratnya. Metode dan system yang diterapkan berhasil membuat saya merasa seolah-olah sudah memeluk Islam dalam waktu lama, meskipun empat atau lima bulan sebelumnya saya buta apa itu ”huruf alif” apalagi ”alif bengkong ” karena masih pemeluk Nasrani.
Apalagi teman-teman yang sudah ada back ground Islam maka insyaAlloh akan makin cepat paham.
Latar belakang Kang Hari yang sarjana pendidikan saya optimis dia akan mencurahkan education skillnya mengemas program ngaji menjadi system yang PAKEM , Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan.
Ikuti saja secara alami , ibarat air mengalir insyaAlloh usaha dan niyat baik teman2 tidak akan sia-sia.
Kata kuncinya adalah ”open Quran Hadits dan langsung ditunjukkan makna beserta keterangannya dengan metode interaktiv layaknya dialog terbuka (face to face)”, kepuasan yang saya jumpai dalam programnya Pak Hari, tidak aku ditemukan di tempat lain.
Semoga makin banyak orang yang dapat mengambil manfaat dari program ini . Amin.
Tuesday, August 31, 2010
Resiko Ke-Tiga : Berbagai Masalah dan Rasa Fakir Membebani Hati dan Pikiran
" Ya ibna Adam tafar-rogh li 'ibadati amla' shod-roka ghinan wa asyud-da faq-roka wa in lam taf'al mala'tu shod-roka syughlan wa lam asyud-da faq-roka" Hadits Qudsi Riwayat Ibnu Madjah no.1376
"Hai anak Adam sempatkanlah beribadah kepada Ku (Alloh) maka akan aku penuhi hatimu dengan kaya dan Aku tutup kefakiranmu, dan jika tidak kau lakukan (menyempatkan ibadah kpd Alloh) maka akan Aku penuhi hatimu dengan kesempitan dan tidak Aku tutup kafakiranmu".
Orang yang menganggap penting urusan ibadah dan melakukannya dengan ikhlas maka Alloh berikan kedamaian, perasaan kaya dan bersyukur. Sedangkan orang yang mengutamakan mengejar kehidupan duniawi mengesampingkan urusan ibadah, maka oleh Alloh hatinya akan dipenuhi dengan berbagai problema kehidupan, bertubi-tubi masalah membebaninya dan perasaan fakir, rakus dan tamak membuatnya semakin gelisah. Hatinya tidak doyan dengan nilai kebenaran Qurani. Sudah barang orang yang demikian kembali ke alam baqa dengan membawa murka Alloh.
Resiko Ke-Dua : Penyesalan Yang Tiada Akhir
" Wa qolu lau kun-na nasma'u au na'qilu ma kun-na fii ashabi sa'ir " Kitab al-Quran Surah al-Mulk (67); 10.
" Dan mereka berkata ; seandainya dulu saya (di dunia) mau mendengarkan atau berpikir, maka saya tidak menjadi penghuni (neraka) sa'ir"
Nasi telah menjadi bubur, waktu berlalu tidak diulang kembali. Penyesalan memang selalu di belakang. Ucapan penyesalan penghuni neraka sa'ir di hari kiyamat hanya sia-sia belaka. Semasa hidup di atas bumi telah diberi peluang yang sama tetapi sayang pendengaran dan kecerdasan hanya dipergunakan untuk mencari kenikmatan duniawi yang kecil. Mereka telah lalai untuk memikirkan dan mengindahkan peringatan dari Alloh SWT yang telah melayangkan 114 pucuk surah dalam al-Quran.